- 18 Nov 2022
Pimpin Delegasi RI di APEC, Wamendag Jerry: Pertumbuhan Ekonomi Berimbang dan Berkelanjutan Kunci Pemulihan Ekonomi Dunia
Bangkok, 18 November 2022 – Memimpin delegasi Indonesia dalam forum Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministerial Meeting (AMM), Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan bahwa salah satu kunci menghadapi krisis multidimensional saat ini adalah mendorong pertumbuhan ekonomi berimbang dan berkelanjutan di kawasan Asia Pasific melalui kolaborasi dan koherensi kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Upaya kolektif harus dilaksanakan sebagai bagian tidak terpisahkan dari kerja sama antarekonomi Asia- Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk pemulihan dan kemakmuran masyarakat dunia, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
Hal ini disampaikan Wamendag Jerry saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministerial Meeting (AMM), di Bangkok, Thailand kemarin, Kamis (17/11). Dalam kesempatan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Wamendag Jerry memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan AMM.
“Kerja sama ekonomi harus fokus mewujudkan lingkungan perdagangan dan investasi yang terbuka dan berkelanjutan. Disintegrasi kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan akan memperlambat pemulihan ekonomi. Perlambatan ini harus dicegah dan diantisipasi agar target pertumbuhan dan pembangunan tetap dapat tercapai,” ujar Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menambahkan, keseimbangan kepentingan antara ekonomi maju dan berkembang harus bisa dijembatani untuk menciptakan sinergi langkah pencapaian target. Untuk itu, APEC menjadi forum yang tepat untuk menyusun langkah solutif integrasi elemen inklusivitas dan keberlanjutan dalam setiap kebijakan perdagangan dan ekonomi secara berimbang.
Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan, atau pejabat yang mewakili 21 anggota APEC hadir secara fisik dalam pertemuan setelah dua tahun digelar secara daring. Pertemuan diselenggarakan sebagai rangkaian APEC Economic Leaders Week (AELW)/Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan puncak pertemuan pimpinan 21 anggota ekonomi APEC pada 18–19 November 2022.
Indonesia mengapresiasi upaya Thailand, selaku tuan rumah APEC 2022 yang memfasilitasi penentuan arah pemulihan pascapandemi Covid-19. Langkah yang ditempuh ialah menyeimbangkan pertumbuhan dan pembangunan kawasan Asia-Pasifik dari segi ekonomi, sosial dan, lingkungan melalui Bangkok Goals on Bio-Circular-Green (BCG) Economy Model.
Wamendag Jerry menuturkan, APEC bertujuan menciptakan kawasan Asia-Pasifik yang dinamis dan saling terhubung dengan landasan atas kepentingan dan manfaat bersama bagi seluruh ekonomi APEC. Salah satu pembahasan di APEC yaitu mendorong tercapainya integrasi ekonomi regional, melalui pembahasan mengenai Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik/Free Trade Area of Asia Pacific (FTAAP).
Wamendag Jerry juga menyampaikan, forum APEC perlu terus meningkatkan kerja sama dalam pemanfaatan ekonomi dan perdagangan digital. "Masa depan perdagangan internasional akan sangat bergantung dari bagaimana ekonomi APEC mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital. Namun, digitalisasi juga harus dilakukan dengan pendekatan yang berimbang sehingga tidak ada kesenjangan di antara ekonomi APEC," ujar Wamendag Jerry.
“Saya berharap, capaian APEC 2022 dapat dilanjutkan dan disinergikan dengan forum kerja sama internasional lainnya untuk tujuan dan capaian yang signifikan. Dengan demikian, partisipasi aktif Indonesia dalam berbagai forum kerja sama perdagangan secara bilateral, regional, dan multilateral akan memperkaya sektor publik. Hal ini untuk menentukan kebijakan yang tepat dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat,” lanjut Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry juga menjabarkan peran APEC dalam mendorong pemulihan dan tantangan perdagangan dunia melalui dukungan implementasi hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12 World Trade Organization (WTO)/Ministerial Conference 12 (MC12) dan kelanjutan negosiasi yang mendukung kepentingan ekonomi berkembang. Upaya kolaborasi ini telah ditunjukkan Indonesia pada Presidensi G20 pada 2022 dan akan berlanjut pada Keketuaan ASEAN pada 2023 mendatang.
Usai pertemuan KTM APEC 2022, Thailand menyampaikan secara intersesi APEC Joint Ministerial Statement 2022 yang berhasil mencapai konsensus 21 ekonomi APEC.
Di sela-sela jadwal pertemuan APEC, Wamendag Jerry juga melakukan pertemuan bilateral dengan Peru (membahas rencana Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dan Papua Nugini (membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi). Wamendag Jerry juga mendampingi Presiden RI Joko Widodo bertemu bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan Chief Executive of Hongkong John Lee. Wamendag Jerry juga berkesempatan melakukan wawancara dengan kreator YouTube Xiaomanyc dan wawancara dengan Google terkait kaum muda sebagai aktor penggerak digitalisasi.
Sekilas tentang APEC
APEC merupakan forum kerja sama 21 ekonomi di lingkar Samudera Pasifik. Kegiatan utamanya meliputi kerja sama perdagangan, investasi, dan kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan, serta peningkatan kesejahteraan di kawasan Asia Pasifik.
Anggota ekonomi APEC terdiri atas Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kanada, Chili, Tiongkok, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. Kerja sama APEC bersifat nonpolitis dan keputusan-keputusan yang dihasilkan seringkali tidak bersifat mengikat.
Pada 2021, anggota ekonomi APEC mewakili 38 persen penduduk dunia atau 2,9 miliar jiwa. Selain itu, mewakili 47 persen perdagangan global atau senilai USD 24 triliun, dan 61 persen total riil produk domestik bruto (PDB) dunia atau senilai USD 53 triliun.
Secara nilai, ekspor perdagangan Indonesia dengan kawasan APEC menunjukkan peningkatan pada 2021. Pada periode tersebut, total nilai ekspor Indonesia ke anggota APEC sebesar USD 170,4 miliar. Nilai ini naik 44 persen dibandingkan pada 2020 yang tercatat sebesar USD 117,7 miliar. Pada periode ini, surplus nilai perdagangan Indonesia-APEC mencapai USD 17,5 miliar.
Sumber: Kementerian Perdagangan